Panahan sebagai olahraga yang membentuk
diri dan menyehatkan mulai banyak tersosialisasi kepada masyarakat dan
mengalami percepatan dalam perkembangannya. Sudah mulai banyak di temui
klub-klub baru maupun perkumpulan pe-hobi panahan di setiap pelosok
tanah air tercinta ini. Dari rakyat jelata sampai presiden memainkannya.
Dari orang berada sampai pengungsi juga ikut menikmatinya.
Jaman dahulu, panahan digunakan untuk pertempuran maupun perburuan.
Panahan menjadi olahraga populer sejak dahulu hingga sekarang.
Bahkan di hampir semua peradaban yang pernah ada di muka bumi ini,
sering ditemukan artefak dari olahraga ini,khususnya dari busurnya.
Busur digunakan untuk melontarkan anak panah. Jenis busur begitu
banyak sesuai desain, bahan dan cara penggunaannya masing-masing. Hingga
saat ini, ada beberapa jenis busur yang banyak digunakan oleh para
penggiat olahraga ini.
Berikut ini beberapa jenis busur yang sudah umum digunakan.
1.Longbow
dark-heresy-rp.wikia.com
Sebagaimana namanya, longbow memiliki panjang yang bahkan sampai melebihi tinggi pemakainya. Busur ini memiliki ketebalan limb
yang relative sempit dan penampangnya berbentuk seperti huruf D.
dibandingkan busur jenis lainnya, lengkungannya relative kecil.
Kekuatannya lebih banyak berasal dari panjang limb-nya.
Semakin panjang, dipercaya lesatan anak panahnya semakin jauh. Hanya
saja, busur jenis ini tidak fleksibel dibanding jenis busur lainnya.
2.Flatbow
commons.wikimedia.org
Busur jenis ini hampir-hampir tidak melengkung. Limb-nya rata dan penampangnya relative lebih lebar. Bentuknya lebih terlihat seperti persegi. Namun demikian, flatbow modern sekarang ini justru lebih mirip dengan longbow klasik.
3.Shortbow
www.unitedcutlery.com
Busur ini merupakan versi lebih pendek dari longbow maupun flatbow.
Hanya saja, busur ini memiliki kelemahan tarikan yang tidak bisa
panjang karena busurnya pendek. Efeknya, daya jangkau dari anak panah
yang dilesatkan juga lebih pendek. Shortbow pertama kali berkembang di Amerika dan Afrika yang digunakan oleh suku-suku di pedalaman untuk tujuan berburu.
4.Recurve Bow
www.amazon.com
Busur
inilah yang saat ini digunakan di Olimpiade. Beratnya yang sangat
ringan membuat busur ini disukai oleh para atlet panahan profesional
untuk digunakan sehari-hari. Prinsip kerja busur ini sama persis dengan longbow tradisional.
Keunggulannya, material yang digunakan berkualitas dan ringan, namun
tetap dapat memberikan lengkungan yang optimal sehingga membantu tarikan
dan kecepatan yang jauh lebih cepat dibanding jenis busur tradisional.
1. Sikap Berdiri (stand)
Sikap berdiri (stand), menurut Damiri, “Sikap/posisi kaki pada lantai
atau tanah. Sikap berdiri yang baik ditandai oleh: (1) titik berat badan
ditumpu oleh kedua kaki/tungkai secara seimbang, (2) tubuh tegak, tidak
condong ke depan atau ke belakang, ke samping kanan ataupun ke samping
kiri.” Terdapat empat macam sikap kaki dalam panahan, yaitu open stand,
square stand, close stand, dan oblique stand, yang kebanyakan dipakai
oleh pemanah pemula adalah sikap square stand atau sikap sejajar.
2. Memasang Ekor Panah (nocking)
Memasang
ekor anak panah (nocking), menurut Damiri, “Gerakan menempatkan atau
memasukkan ekor panah ke tempat anak panah (nocking point) pada tali dan
menempatkan gandar (shaft) pada sandaran anak panah (arrow rest).
Kemudian diikuti dengan menempatkan jari-jari penarik pada tali dan siap
menarik tali.” Memasang ekor panah dalam olahraga panahan bisa menjadi
fatal apabila salah penempatan baik terlalu atas ataupun terlalu bawah,
maka perlu untuk memperhatikan kembali apakah anak panah yang dipasang
sudah lurus tersandar di busur ataukah belum.
Sumber : www.archery.metu.edu.tr
3. Mengangkat Lengan Busur (extend)
Mengangkat
lengan busur (extend), menurut Damiri, “Gerakan mengangkat lengan
penahan busur (bow arm) setinggi bahu dan tangan penarik tali siap untuk
menarik tali.” Hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu lengan penahan
busur rileks, tali ditarik oleh tiga jari yaitu jari telunjuk, jari
tengah dan jari manis. Tali ditempatkan atau lebih tepatnya diletakkan
pada ruas-ruas jari pertama, dan tekanan busur terhadap telapak tangan
penahan busur ditengah-tengah titik V, yang dibentuk oleh ibu jari dan
jari telunjuk (lengan penahan busur), penulis memperjelas dengan
memberikan gambar seperti dibawah ini :
4. Menarik Tali Busur (drawing)
Menarik
tali busur (drawing), menurut Damiri, “Gerakan menarik tali sampai
menyentuh dagu, bibir dan atau hidung. Kemudian dilanjutkan dengan
menjangkarkan tangan penarik tali di dagu.” Ada tiga fase gerakan
menarik, yaitu pre-draw, primary draw dan secondary draw. Pre-draw
adalah gerakan tarikan awal. Pada saat ini sendi bahu, sendi siku dan
sendi pergelangan tangan telah dikunci. Primary-draw atau tarikan utama
adalah gerakan tarikan dari posisi pre-draw sampai tali menyentuh atau
menempel dan sedikit menekan atau mengetat pada bagian dagu, bibir dan
hidung dan berakhir pada posisi penjangkaran. Secondary-draw atau
tarikan kedua adalah gerakan menahan tarikan pada posisi penjangkaran
sampai melepas tali (release).
Didalam buku penataran pelatih program pembinaan cabang olahraga panahan
tingkat SD dan SLTP yang dipergunakan untuk menarik adalah: jari,
punggung telapak (wirst), dan lengan bawah. Ketiga bagian ini pada
posisi lurus kemudian lengan atas selanjutnya bahu dan otot belakang.
Kebanyakan pemanah-pemanah pemula hanya menggunakan jari-jari saja,
kebanyakan mereka tidak menggunakan otot-otot yang seharusnya
dipergunakan seperti yang sudah dijelaskan pada halaman-halaman
sebelumnya, di bawah ini adalah gambar menarik busur :
5. Menjangkarkan Lengan Penarik (anchoring)
Menjangkarkan
lengan penarik (anchoring), menurut Damiri, “Gerakan menjangkarkan
tangan penarik pada bagian dagu.” Hal yang harus diperhatikan, yaitu
tempat penjangkaran tangan penarik tali harus tetap sama dan kokoh
menempel di bawah dagu, dan harus memungkinkan terlihatnya bayangan tali
pada busur (string alignment). Ada dua jenis penjangkaran, yaitu
penjangkaran di tengah dan penjangkaran di samping. Pada penjangkaran di
tengah, tali menyentuh pada bagian tengah dagu, bibir dan hidung serta
tangan penarik menempel di bawah dagu. Pada penjangkaran di samping,
tali menyentuh pada bagian samping dagu, bibir dan hidung, serta tangan
penarik menempel di bawah dagu.
6. Menahan Sikap Panahan (tighten)
Menahan
sikap panahan (tighten), menurut Damiri, adalah: Suatu keadaan menahan
sikap panahan beberapa saat, setelah penjangkaran dan sebelum anak panah
dilepas. Pada saat ini otot-otot lengan penahan busur dan lengan
penarik tali harus berkontraksi agar sikap panahan tidak berubah.
Bersamaan dengan itu pemanah melakukan pembidikan. Jadi pada saat
membidik, sikap pemanah harus tetap dipertahankan.
7. Membidik (Aiming)
Membidik
(aiming), menurut Damiri: “Gerakan mengarahkan atau menempelkan titik
alat pembidik (visir) pada tengah sasaran/titik sasaran.” Pada posisi
membidik, posisi badan dari pemanah diharapkan tidak berubah, kemudian
pemanah tidak hanya fokus kepada sasaran tetapi diutamakan pada teknik,
dengan kondisi badan yang relaks fokus akan lebih baik.
8. Melepas Tali/Panah (release)
Melepas
tali/panah (release), menurut Damiri: “Gerakan melepas tali busur,
dengan cara merilekskan jari-jari penarik tali.” Ada dua cara melepaskan
anak panah, yaitu dead release dan active release. Pada dead release
setelah tali lepas, tangan penarik tali tetap menempel pada dagu seperti
sebelum tali lepas. Pada active release, setelah tali lepas tangan
penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher pemanah.
Pelepasan anak panah yang baik diperlukan untuk memberikan kekuatan
penuh dari tali terhadap panah dalam setiap melepaskan panah yang
diinginkan dan untuk mencegah getaran tali yang tidak diperlukan, yang
akan menyebabkan panah berputar. Kesalahan sedikit apapun pada saat
melepaskan anak panah, mengakibatkan dampak yang sangat besar terhadap
sasaran.
9. Menahan Sikap Panahan (after hold)
Menahan
sikap panahan (after hold), menurut Damiri, “Suatu tindakan untuk
mempertahankan sikap panahan sesaat (beberapa detik) setelah anak panah
meninggalkan busur. Tindakan ini dimaksudkan untuk memudahkan
pengontrolan gerak panahan yang dilakukan.”
Berikut 8 waktu libur panjang sepanjang tahun 2017 yang dapat membantu acuan merencanakan liburan bersama teman-teman perjalanan :
🔹1. Tanggal 13, 14, 15 April
Di hari Jumat, tanggal 13 April 2017 akan ada Perayaan Wafatnya Isa Al Masih, dan dilanjutkan libur Hari Sabtu dan Minggu esok harinya tanggal 14 dan 15nya.
🔹2. Tanggal 22, 23, 24 April
Tepat pada tanggal 22,23, dan 24 April pada hari Sabtu hingga Senin, akan menjadi libur panjang Anda karena Senin 24 April 2017 bertepatan dengan Perayaan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
🔹3. Tanggal 29, 30 April, 1 Mei
Ada libur panjang lagi di bulan April tahun depan, dalam rangka Hari Buruh yaitu dari Sabtu 29 April hingga Senin 1 Mei. Total akan ada 3 kali libur panjang di April tahun depan.
🔹4. Tanggal 23, 24, 25, 26, 27, 28 Juni
Beranjak ke bulan Juni 2017, akan ada libur panjang dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Dari tanggal 23 Juni hingga 28 Juni, total akan ada 6 hari libur panjang. Pemerintah yang telah menetapkan bahwa pada tanggal 25 dan 26 Juni 2017 sebagai Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, sedangkan tanggal 23, 27, dan 28 sebagai cuti bersama.
🔹5. Tanggal 1, 2, 3 September
Melangkah ke bulan September 2017, Anda akan bertemu dengan libur panjang y,ang akan membuat bulan september Aanda menjadi bulan yang ‘ceria’. Karena pada hari Jum’at tanggal 1 September hingga Minggu 3 September akan ada perayaan Hari Raya Idul Adha. Wah, Anda bisa liburan sambil bakar-bakar sate, nih!
🔹6. Tanggal 1, 2, 3 Desember
Akhir bulan di tahun 2017 sepertinya masih akan menjadi bulan yang penuh dengan libur panjang, akan ada Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Jumat 1 Desember, lalu dilanjutkan libur Sabtu-Minggu keesokan harinya.
🔹7. Tanggal 23, 24, 25, 26 Desember
Lagi, ditanggal 23-26 akan menjadi libur panjang tahunan yang bisa Anda nikmati bersama keluarga, akan ada perayaan Hari Raya Natal yang jatuh pada hari Senin 25 Desember, dan disusul dengan cuti bersama keesokan harinya.
🔹8. Tanggal 30, 31 Desember, 1 Januari
Semoga list libur panjang di atas bisa membantu merencanakan perjalanan kita di tahun 2017 ini
All archers are given the opportunity to develop their skills in a
structured learning environment that constantly challenges the archer
whilst providing both the support and encouragement needed to develop
their core skills.
My objective is “Work hard, but enjoy what you do” where this applies both to the coach and the archer.
The coach needs to demonstrate effective leadership by maintaining
the desired standards of behaviour within the group – and this is never
more apparent than when dealing with children in large school
groups. Effective leadership instils confidence in all the archers in
that they know that their welfare and development is critical.
In developing an archer’s core skills the coach should be a good
communicator and should lead by example. The archer should develop
confidence, focus and core skills as well as enthusiasm for the sport.
It is important for the coach to embrace different coaching styles
since one size does not fit all. Different archers have different
learning styles and so individual communication is important. This
gives the archer the opportunity to provide input to help deliver a
program that is specific to their development.This means that a coach
should be open to feedback, and in fact solicit feedback, as well as
provide feedback.
In order for an archer to become the best that he or she is capable
of becoming there should be mutual trust and commitment between the
coach and the archer.
All archers should be treated equally and should be treated fairly
and consistently: no individual should be more important.For example, in
the school context, it is all too common to find a child who vies for
attention and who wishes to dominate a coaching session.The setting of
short term goals in consultation with the archer will provide him / her
with direction and motivation.
The coach should support and encourage the archer and aim to build self esteem in each of the archers.
Winning and losing should be kept in perspective and the coach should
teach the archer to be successful. This is where the fun element of
archery should never be ignored.
Di lapangan panahan, keselamatan dan kenyamanan adalah prioritas
utama. Aturan di lapangan panahan dibuat agar semua pihak aman dan
perlombaan berlangsung adil (fair).
TIGA GARIS DI LAPANGAN PANAHAN
Garis tunggu (waiting line) adalah garis yang terletak dibelakang garis tembak supaya pemanah menunggu giliran menembak. Garis tembak (shooting line) adalah garis
dimana pemanah berdiri dan menembak. Menurut aturan World Archery, garis
ini berada diantara kedua kaki pemanah ketika pemanah menembak. Garis sasaran (target line) adalah
garis yang berada dua meter di depan papan sasaran. Garis ini
dimaksudkan agar pemanah berdiri aman ketika anak panah sedang dicabut
dari papan sasaran. Para pemanah dianjurkan berdiri di belakang garis
dan menunggu giliran mencabut anak panah.
Lempar panahlah dan berkuda, namun kalian memanah lebih kusukai daripada berkuda” Hadith riwayat Imam Muslim. Allahu a’lam.
Hadist Lainnya:
Diriwayatkan dari Uqbah bin amir Radhiyallahu ‘Anhu berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda di atas mimbar:
“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi
mereka. Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.
Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah,
sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.” (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasai, Ahmad dan lainnya)
“Memanah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku
sukai dari pada berkuda.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits
ini Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)